Jumat, 30 September 2016

Seorang Immanuel Kant




Source pict : http://hfhy64.com/content/immanuel-kant.html

Immanuel Kant, nama yang sering kali disebut dalam pelajaran filsafat. Beliaulah tokoh filsuf dunia. Kant lahir di Königsberg, Kerajaan Prusia, 22 April 1724 dan meninggal di Königsberg, Kerajaan Prusia, 12 Februari 1804 pada usia 79 tahun. Kant lahir dari sebuah keluarga yang sederhana dan taat agama, itulah yang membuatnya hidup disiplin. Kant mengawali karirnya dengan Pada tahun 1755 Kant memulai karirnya sebagai dosen swasta di Universitas Konisberg. Kemudian dia diangkat menjadi profesor logika dan metafisika pada tahun 1770.


Adapun kehidupan Kant, menurut salah seorang penulis biografi berlangsung menurut aturan yang tegas: bangun, minum kopi, menulis, memberi kuliah, makan, jalan-jalan, masing-masing mempunyai waktunya sendiri. Secara fisik ia memerlukan perawatan dokter, tetapi ia hidup sampai usia delapan puluh tahun. Ia memang filosof tulen. Ia berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat. Dan Kant pada umur dua puluh tahun telah menyatakan, “Saya sudah menetapkan jalan yang pasti. Saya ingin belajar, tidak satu pun yang dapat menghalangi saya dalam mencapai tujuan ini.” Melalui berbagai kondisi ia terus menyelesaikan karya besarnya selama lima belas tahun. Buku pertamanya yang berjudul Critique Of Pure Reason (pembahasan mengenai akal murni) merupakan suatu pembahasan yang mengenai pembelaan terhadap sains dan serangan skeptisme.

Tiga Pokok Pemikiran Immanuel Kant :

Panca indera,akal budi,rasio. Kita sudah tahu tentang imperisme yang mementingkan pengalaman inderawi dalam memperoleh pengetahuan dan rasionalisme yang mengedepankan penggunaan rasio daam memperoleh pengetahuan. Tetapi,rasio yang kita ketahui adalah sama dengan akal dan logis. Namun Kant memberi definisi berbeda menurut Kant rasio mempunyai arti kata baru bukan lagi langsung kepada pemikiran tetapi, sebagai sesuatu yang ada di “belakang akal budi” dan pengalaman indera. Dari sini dapat di pilah bahwa ada 3 unsur ; akal, budi, rasio dan pengalaman inderawi.
Dalam filsafatnya Kant mencoba mensinergikan antara rasionalisme dan empirisme. Bertujuan untuk membuktikan bahwa sumber pengetahuan itu diperoleh tidak hanya melalui satu unsur saja melainkan dari 2 unsur yakni pegalaman inderawi dan akal budi. Pengetahuan a priori yang mana merupakan sebuah pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum di alami misalnya, pengetahuan tentang bahaya. Sedangkan a posteriori sebaliknya, yaitu di alami dulu baru mengerti misalnya dalam menyelesaikan rubix cube. Kalau salah satunya saja yang di pakai misalnya empirisme saja atau hanya rasionalisme saja maka pengetahuan yang di peroleh tidak sempurna bahkan bias berlawanan. Filsafat Kant menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan gabungan (sintesis) antara keduanya.
Dari sini timbullah bahwa Kant adalah seorang yang member nuansa baru dalam bidang filsafat. Sebelum Kant filsafat hampir selalu memandang bahwa setiap orang ( subjek ) yang mengamati objek, tertuju pada objek, penelitian objek dan sebagainya. Kant memberikan arah yang sama sekali baru.merupakan kebalikan dari filsafat sebelumnya yaitu bahwa objeklah yang harus mengarahkan diri kepada subjek. Kant dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena dalam ranah pengetahuan ia tidak memulai pengetahuan dari objek yang ada tetapi dari yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat objek (subjek).


Dengan demikian filsafat ini memulai pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan corak filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika dan estetika. Gagasan ini muncul karena adanya pertanyaan-pertanyaan mendasar yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Apakah yang dapat kita ketahui?


2. Apakah yang boleh kita lakukan?


3. Sampai di manakah pengharapan kita?


4. Apakah manusia itu?






REFERENSI :
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/16/jtptiain-gdl-s1-2006-sukinah410-791-Bab3_410-4.pdf. Diakses pada 30/09/2016 pukul 14:33
wikipedia.org













0 komentar:

Posting Komentar

 
;