Pada suatu hari, Aristoteles bertanya kepada gurunya (Plato) mengenai arti dari cinta sejati.
Aristoteles : “Apa itu CINTA SEJATI wahai Guru?”
Plato : “Berjalan luruslah di taman bunga yang luas. Petiklah satu bunga yang terindah menurutmu. Dan ingat!, jangan pernah kembali kebelakang.”
Aristoteles : “Apa itu CINTA SEJATI wahai Guru?”
Plato : “Berjalan luruslah di taman bunga yang luas. Petiklah satu bunga yang terindah menurutmu. Dan ingat!, jangan pernah kembali kebelakang.”
Secepatnya Aristoteles mengerjakan apa yang di suruhkan oleh guru-nya itu. Tanpa banyak tanya si murid langsung pergi menelusuri taman bunga itu dan berusaha untuk mencari bunga yang paling indah, sesuai dengan perintah gurunya. Sampai di taman itu si murid kebingungan memilih bunga mana yang indah, karena semua bungan di taman itu semuanya indah. Dan dia terus berjalan menelusuri taman bunga yang luas itu. Di tengah perjalan dia melihat satu bunga berwarna merah, dan sangat indah, sangat berbeda dari bunga-bunga yang pernah dia lihat sebelumnya.
Karena masih setengah perjalanan, si murid tersebut tidak mengambil bunga itu, karena dalam pikirannya "Mungkin jika aku telusuri akan ada bunga-bunga yang lebih indah di depan sana". Murid itu sudah berjalan mengelilingi seluruh taman bunga, namun sampai di ujung taman dia tidak juga menemukan satupun bunga yang lebih indah dari bunga merah yang ia temui di tengah kebun tadi. Hingga keesokan harinya, beliau bertemu guru-nya. Beliau kembali dengan tangan hampa.
Plato : “Mana bunga yang kau petik, wahai Aristoteles?”
Plato : “Mana bunga yang kau petik, wahai Aristoteles?”
Aristoteles : “Aku tidak bisa mendapatkannya. Sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berpikir pasti didepan ada bunga yang lebih bagus lagi. Ketika aku sampai diujung taman, aku baru sadar bahwa bunga yang aku temui pertama tadi itulah yang terbaik. Tapi aku tidak bisa kembali lagi kebelakang.”
Plato : “Wahai Aristoteles muridku, itulah CINTA SEJATI. Semakin kau mencari yang terbaik, maka kamu tidak akan pernah menemukannya.
Aristoteles : “Sekarang aku mengerti apa itu CINTA SEJATI.”
Plato : “Wahai Aristoteles muridku, itulah CINTA SEJATI. Semakin kau mencari yang terbaik, maka kamu tidak akan pernah menemukannya.
Aristoteles : “Sekarang aku mengerti apa itu CINTA SEJATI.”
Referensi :
http://fitriahapsari.blogspot.co.id/2013/04/filosofi-cinta-sejati-aristoteles.html
https://09034bobby.wordpress.com/2011/12/03/aristoteles-arti-cinta-sejati/
http://chillinaris.blogspot.co.id/2013/06/aristoteles-tentang-cinta-sejati.html
0 komentar:
Posting Komentar