Sabtu, 03 Desember 2016

Filosofi Angka "Nol"

Sebelum membahas tentang filosofi makna dari angka 0, sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal sejarah dari angka 0 itu sendiri. Angka 0 secara historis ditemukannya pertama kali oleh Muhammad bin Ahmad (saintis Muslim). Penemuan angka nol ini menjadi pondasi awal sejarah revolsusi sains yang hingga sekarang belum ada penemuan terbesar lainnya, koq bisa? ya iya lah karena angka 0 lahirlah revolusi ‘roda’ sebagai bentuk angka nol tadi.

Awal pemikiran Muhammad bin Ahmad ini muncul salah satunya karena rumitnya melunlis angka dengan nominal yang sangat besar. Salah satunya adalah angka romawi, angka-angka Romawi jika dengan jumlah bilangan puluhan, ratusan hingga ribuan dalam angka Romawi masih bisa dituliskan dan dihafal bentuknya. Misalnya, X (10), XX (20), C (100), M (1.000). Namun, bila jumlah bilangan jutaan, milyaran, atau triliunan tentu sangat sulit menuliskannya dalam angka Romawi. Karena itu, penemuan angka 0 ini memiliki arti penting dalam penghitungan dan penulisan bilangan.

Pemikiran Muhammad bin Ahmad tersebut kemudian dilanjutkan oleh Muhammad bin Musa Al Kwarizmy, seorang tokoh penemu perhitungan Al Jabar yang menjadi dasar ilmu pasti, yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780 M. Dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulus integral. Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini. Selain ahli matematika, ia juga ahli geografi, sejarah dan musik. Karya-karyanya di bidang matematika terdapat dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Hasil karya Al-Khwarizmi inilah yang kemudian menjadi rujukan dan mempengaruhi pemikiran para ilmuwan Eropa, seperti Jacob Florence, serta Leonardo Fibonacci yang kemudian lebih dikenal masyarakt dunia sebagai ahli matematika Al Jabar. Penemuan angka 0 ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia karena dengan angka 0 tersebut, kini kita dapat dengan mudah menuliskan jumlah bilangan dari yang terkecil hingga yang tertinggi dengan bantuan angka 0.


Adapun makna dari angka 0, antara lain :


1. Hampa, kosong namun mempunyai arti dan nilai dituliskan sebagai bentuk lonjong telur (Hindu) atau titik (Arab)


2. Angka sebesar apapun kalau dikalikan 0 pasti habis alias kembali lagi menjadi 0. Hebat ya? Tidak ada yang bisa seperti itu selain angka nol


3. Angka sekecil apapun kalau dibagi 0 jadi besar tidak terhingga. Saking besarnya komputer tercanggih sampai saat ini entah dengan berapa ribu core, tidak mampu menggambarkan hasilnya alias ∞. Hal sebaliknya berlaku bila angka 0 dibagi dengan bilangan lainnya hasilnya pasti nol.


4. Angka 0 kalau ditambahkan dan dikurangi dengan bilangan apapun tidak akan mempengaruhi bilangan tersebut.


5. Angka berapapun bila didampingi nol pasti semakin kuat. Coba kalo nilai ulangan 10 ditambahin 0 satu aja jadi 100, siapa yang tidak senang?. Uang jajan kalian Rp 500.000 kalo 0 nya dikurangi satu saja, nilainya sudah jauh beda bukan?


6. Angka sebesar apapun kalo dipangkatkan 0 pasti jadi 1. Artinya tidak boleh ada angka yang sombong berapapun besarnya. Nilai 999.999.999.999.999 klo dipangkatin 0 hasilnya pasti 1.


Kesimpulanya kita sering menganggap angka nol sebagai angka sepele yang tidak bernilai namun sebenarnya amat dibutuhkan dalam matematika. Serta filosofi di atas pantas dicontoh oleh manusia, terkadang menguatkan, terkadang melemahkan, terkdang tidak ikut campur. Pertanyaanya sekarang mampukah kita meniru filosofi angka 0 dalam kehidupan sehari-hari?


Referensi :
https://esupriyadi.wordpress.com/tag/makna-angka-nol/
http://marwan-musa.blogspot.co.id/2012/10/filosofi-angka-0.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
;