Sabtu, 08 Oktober 2016

Makna Head, Hand, Heart dalam Filsafat

Source pict : http://abcdproject.org.uk/index.php/toolkit/

Tahukah kamu ? Dibalik kata Head, Hand and Heart yang sederhana itu terdapat makna yang lebih dalam dan luas lebih dari artinya dalam bahasa Indonesia yang bermakna Kepala, Tangan dan Hati.

Melalui mata kuliah Fisafat Pendidikan dipelajari bahwa Head bukan bermakna sebagai Kepala saja. Head dalam perananya untuk kita sebagai manusia adalah berarti kemamapuan untuk berfikir. Berfikir yang bagaimana? Berfikir yang baik dan tepat sebagai calon pendidik atau pendidik serta orangtua yang memberikan ilmu bermanfaat bagi anaknya kelak. Hasil dari head ini adalah sebuah pemikiran dan kecerdasan kognitif.

Adapun hand dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan ini juga tidak hanya berarti tangan saja sebagaimana yang telah kita ketahui selama ini. Hand adalah berbuat atau perbuatan yang telah didasari dari pemikiran atau head yang kita pahami sebelumnya. Hand ini juag berarti aktivitas atau tindakan yang kita ambil setelah terlebih dahulu dipahami didalam head. Hand ini yang menunjang pekerjaan head menjadi sesuatu yang bagus. Hasil dari hand ini sendiri adalah sebuah kreativitas. Dimana sekarang ini kreativitas menjadi logo yang dilombakan dalam mencari sebuah pekerjaan.

Dan yang ketiga adalah heart. Heart selama ini hanya bermakna hati saja bagi setiap orang. Namun dalam filsafat diketahui bahwa makna heart yang lebih luas lagi adalah bagaiman cara kita merasa atas perbuatan atau “hand” yang telah kita lakukan sebelumnya. Heart adalah sebuah keteguhan hati dalam menghadapi suatu perkara.

Karena itu, mata kuliah Filsafat ini mengajarkan kepada kita bagaimana menyemimbangkan Head, Hand dan Heart ini agar selaras, serasi dan seimbang. Ini penting agar kita dapat mengkontrol diri kita sendiri. Banyak orang cenderung memperhatikan head dan hand saja karena meneurut sebagian orang, dengan bermodal head dan hand ini dapat menjadi sesorang yang sukses. Hasilnya ? ya mungkin sukses, namun tak jarang mereka malah melengseng dari aturan sebenarnya, koruptor misalnya. Mereka tak mengandalkan heart mereka. Padahal jika heart atau keteguhan hati yang lebih didominasi maka apapun yang mereka lalui susah atau pun senang mereka akan tetap merasa bahagia. 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih atas penjelasannya. suka deh :-)

Posting Komentar

 
;