Senin, 03 Oktober 2016

Belajar untuk Tahu atau Tahu untuk Belajar (?)

Belajar untuk tahu atau tahu untuk belajar? Dua pernyataan yang terlihat sama namun memiliki makna yang berbeda. Belajar untuk tahu, itu artinya seseorang akan terus belajar agar ia dapat mengetahui segala hal yang ia inginkan. Sedangkan tahu untuk belajar artinya jika ia memiliki banyak pengetahuan maka ia akan lebih tertarik untuk terus belajar.


Lalu mana ungkapan yang benar ? 
Jika ditelaah dari penjelasan keduanya, maka keduanya merupakan pernyataan yang benar. Sudah amat jelas memang belajar jika tujuan belajar memang untuk merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tahu menjadi yang lebih tahu. Namun tak dapat dipungkiri bahwa pengetahuan yang lebih pun akan membuat kita semakin semangat dalam belajar, nah mengapa hal itu terjadi ? kedua pernyataan tersebut dapat dikombinasikan dimana ia belajar untuk mengetahui apa yang ia inginkan, hingga setelah ia menemukan dan mengetahui hal itu ia akan lebih semakan lagi untuk belajar dengan alasan ia ingin ltahu lebih jauh lagi. Itu artinya dapat disimpulkan bahwa memang Belajar untuk tahu lah yang sebenarnya.

Namun, tahukah anda semakin banyak belajar akan membuat kita semakin merasa tidak tahu. Percaya ?
Mari kita buktikan ...


Dikutip dari sebuah artikel :
Bayangkan kita tinggal di suatu rumah dan memiliki sebuah gelas yang berisi butiran-butiran pasir. Dan bayangkan kita hanya dibatasi oleh pengetahuan bahwa di dunia ini hanya ada pasir yang ada di gelas kita tersebut, dengan kata lain di luar sana tidak ada pasir sama sekali. Seandainya kita diminta untuk menghitung ada berapa banyak butiran pasir yang ada pada gelas kita, sungguh itu bukan pekerjaan yang mudah. Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Lalu anggaplah pengetahuan kita bertambah ketika kita keluar dari rumah kita. Kita melihat ternyata ada banyak pasir di halaman rumah kita. Butiran-butiran pasir yang ada pada gelas kita yang tadinya banyak sekali jumlahnya, sekarang menjadi tidak ada apa-apanya dibandingkan banyaknya butiran-butiran pasir yang ada di halaman rumah kita. Terlebih lagi ketika kita pergi ke pantai, semakin tidak ada apa-apanya butiran-butiran pasir pada gelas yang kita miliki tersebut.

Contoh lain adalah ketika kita ingin mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya. Sebagai contoh, mengapa pakaian yang dipakai oleh dokter bedah, pasien operasi dan semua pengunjung yang masuk kedalam ruang operasi berwarna hijau? Bagi sebagian dari kita, hal tersebut adalah sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan secara serius mengapa harus warna hijau. Biasanya cara paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan mencarinya di google. Di sana ada banyak sekali hasil yang kita dapatkan, dari wikipedia, dari blog, atau dari yang lainnya yang mana masing-masing menyajikan berbagai jawaban yang bisa saja berbeda. Ada banyak hal yang kita tahu dan ingin kita ketahui lebih jauh dari hanya sekedar mengetahui jawaban mengapa harus warna hijau.

Itulah beberapa contoh analogi sederhana untuk membuktikan bahwa semakin banyak belajar akan menjadikan kita semakin merasa tidak tahu. Ya, karena semakin kita ingin mengetahi tentang satu hal, ada banyak hal lain yang sedang menunggu untuk kita hampiri dan bedah maksud dan tujuannya.




Referensi :
https://syahroniahmad.wordpress.com/2013/03/01/semakin-belajar-semakin-merasa-tidak-tahu/

0 komentar:

Posting Komentar

 
;