Minggu, 25 Desember 2016

Filosofi Matahari

Matahari tak akan pernah ingkar janji, ia akan selalu terbit di pagi hari menggantikan gelapmu dalam malam.

Matahari selalu setia, ia akan selalu terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat.

Matahari selalu memberi, ia tak akan berhenti membagi hangatnya untukmu bahkan di kala kau tak sempat meminta.

Matahari adalah makhluk adil, ia akan selalu berbagi sinar pada seluruh belahan bumi menjelajahi samudera dan benua tanpa pilih kasih.

Matahari tak pernah mengeluh, ia akan terus berdiri tegak menantang galaksi meski kau mencacinya karena terlalu terik menyinarimu.

Matahari penuh dengan ketulusan, ia dengan tulus mengukir tawa untuk seluruh manusia tanpa meminta imbalan darimu.

Matahari tak pernah egois, ia akan selalu memberi tempat pada bulan dan bintang pada sisa harimu di malam hari untuk menggantikannya.

Ialah bintang sesungguhnya. Pemilik terang yang mengajarimu tentang kesempurnaan.


matahari juga adalah simbol, simbol kesetiaan. Dia menyinari bumi sudah sejak bertriliyun tahun yang lalu, dan sampai sekarang dia tidak pernah menghentikan sinarnya, terus dan terus memberikan kehidupan, walaupun makhluk bumi terkadang menyalahkan matahari yang terus bersinar dengan terang.

Matahari, adalah simbol cinta. Kau tahu, matahari selalu menjaga kita, makhluk bumi, dari jauh. Karena kalau dia terlalu dekat, mungkin dia akan membakar kita, membuat kita tak nyaman, tapi jika dia terlalu jauh, kita juga akan kedinginan. Maka, matahari cukup menjaga kita dari jauh, mendekat apabila dibutuhkan, dan menjauh apabila kita merasa terlalu panas. Simple…karena bagi matahari, cinta bukan hanya soal dekat dan mendekati, tapi juga menjauh, menjaga dari jauh.

Matahari, adalah simbol kekuatan. Amanah dariNya hanya satu, meyinari tata surya sampai tiba batas waktu yang telah ditentukan. Maka amanah yang hanya satu dia jalankan, terbit dari timur dan tenggelam dari barat. Pernahkah dia berhenti dari amanahnya? Tiba-tiba dunia merasa gelap gulita karena dia lelah bersinar? Dia,matahari, sumber inspirasiku, bagaimana kita yang juga mempunyai amanah di dunia ini hanya satu, beribadah kepadaNya.

Matahari, adalah simbol keikhlasan. Sadarkah, jika selama ini kita banyak sekali mengeluh dan mengejek matahari. Bilang kalau sinarnya terlalu panas lah, berharap dia pergi selama beberapa waktu karena merindukan hujan lah, apapun itu, khas anak manusia yang tak pernah puas dan bersyukur. Matahari, dengan gagahnya tetap begitu adanya, ikhlas menerangi walau kadang tidak diharapkan.

Matahari, adalah awal. Ya…awal dari semangat yang baru, kehidupan yang berkah, dan hari yang indah. Setiap bangun pagi, mendengar kicau burung dan kokok ayam, sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela kamar tidur, itu membuat suasana hati lebih gempita. Padahal, tidak akan ada rencana spesial di hari itu, hanya memulai pagi yang sederhana dengan ucapan yang sederhana, “alhamdulillah”. Tapi melihat sinarnya yang anggun masuk ke kamar, bagiku itu adalah sebuah awal, awal yang baik untuk memulai hari yang baik, menciptakan kebahagiaanku sendiri di hari itu.

Akhirnya aku katakan, jadilah kita seperti matahari, yang melakukan segalanya dengan cinta, untuk orang yang kita cintai dan terutama untuk Dia yang kita cintai.

Source :
http://tentangakudansenja.blogspot.co.id/2012/10/filosofi-matahari.html
https://alamrimbaarea.wordpress.com/2013/05/13/filosofi-matahari/

0 komentar:

Posting Komentar

 
;