Rabu, 07 Desember 2016

Belajar Calistung Terlalu Dini Merusak Tatanan Otak Anak

Kabar Banten, Senin/23 November 2015,/ kolom pendidikan/ halaman 13


ANALISIS :

Baca, tulis, dan berhitung (calistung) yang diajarkan terlalu dini menurut para ahli dapat merusak tatanan otak anak. Pakar tumbuh kembang anak dari Universitas Airlangga DR Dr Ahmad Suryawan SpA(K) mengingatkan para orang tua untuk tidak mengajarkan calistung sebelum sang anak masuk ke Sekolah Dasar (SD) atau berumur tujuh tahun.

Menurut Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Mengajarkan anak calistung sebelum waktunya dapat merusak tatanan otak anak, dalam artian anak dalam mengerjakan sesuatu tidak runtut atau selaras. Seharusnya anak yang berumur di bawah tujuh tahun bisa membentuk garis lurus, menggaris, membentuk gambar bangun sederhana dan sebagainya. Sayangnya, pada masyarakat modern saat ini, anak belum tentu bisa menggambar garis lurus malah belajar menghitung. Sedangkan Calistung itu sendiri merupakan Program yang tepat pada anak usia PAUD adalah melalui pengenalan calistung, namun hal itu bukan berarti anak belajar calistung sepenuhnya. Anak mengenal calistung melalui interaksi dan cara menyenangkan, bukan duduk manis mendengarkan guru mengajar. Contohnya ialah ada sepuluh anak, namun gelas yang ada hanya delapan, dengan demikian otomatis dua anak tidak mendapatkan gelas.

SOLUSI :

Kualitas tumbuh kembang jangka panjang seorang anak ditentukan oleh keseimbangan faktor resiko dan faktor protektif sejak usia janin di dalam kandungan hingga usia 18 tahun Sementara itu Psikolog anak Dr Rose Mini mengatakan anak usia PAUD seharusnya hanya bermain, karena dengan bermain anak bisa merasa senang. Perisai Pelindung Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013, menyebutkan 37 persen anak lahir dari ibu yang semasa hamil mengalami anemia dan 10 persen anak lahir dengan permasalahan berat badan rendah. Hanya 30 persen anak terlindungi oleh ASI ekslusif selama enam bulan. Untuk itu diperlukan perisai pelindung yang terdiri atas tiga sisi yakni setuktur dan sirkuit otak yang terbentuk dengan sehat dan kuat. Kemudian, sistem kekebalan tubuh yang mampu melindungi anak dari paparan negatif lingkungan sekitar. Serta, fisik tubuh yang mampu tumbuh sesuai dengan tahapan usia. Selain itu, orang tua hendaknya menstimulasi untuk mengembangkan potensi si kecil agar tumbuh generasi platinum yang banyak bakat. Mengetahui dan memahami potensi si kecil merupakan langkah awal dalam membesarkan dan membantu anak berkembang sesuaidengan kepribadian uniknya seperti yang dikatakan Kepala Unit Nutrisi Anak Kalbe Nutritionals, Helly Oktaviana.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;