Oleh. Rifda Risydiani Utami
Membaca adalah suatu langkah awal kita untuk dapat mengenal dan mengetahui berbagai hal. Membaca juga dapat membuat pikiran kita semakin terbuka, semakin memandang kedepan atas segala informasi yang kita serap. Beragam informasi bisa kita dapatkan dari membaca, mulai dari informasi lokal hingga internasional. Itu sebabnya dikatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Ya, buku memang jendela dunia, namun kita tidak bisa langsung membukanya tanpa sebuah kunci. Dan kunci dari buku itu adalah membaca.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Ohio University, membaca buku dapat membuat seseorang termotivasi dalam menghadapi berbagai macam hambatan dalam hidupnya. Hal itu terjadi karena ketika kita membaca sebuah buku, secara psikologis kita akan masuk ke dalam dunia buku tersebut. Sehingga kita akan dapat mengidentifikasi karakter, pengalaman, peristiwa, dan berbagai kejadian yang dapat berguna untuk mencapai tujuan hidupnya. Selain mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru, membaca buku juga dapat menambah kosakata yang kita miliki. Hal ini dapat memudahkan kita untuk menulis.
Membaca buku juga dapat meningkatkan kekuatan memori atau daya ingat kita. Itu terjadi karena ketika kita membaca suatu buku atau cerita, kita senantiasa mengingat karakter, latar, waktu dan lain sebagainya. Jika kita terbiasa membaca dan mengingat, maka daya ingat kita pun akan meningkat. Hal ini sesuai dengan teori Psikologi tingkah laku dari Pavlov yang mengatakan bahwa pembelajaran bisa terjadi karena adanya pembiasaan. Selain itu, ternyata membaca juga dapat meningkatkan analisa dan memperluas pandangan kita. Dengan berbekal banyak informasi dan ilmu dari apa yang kita baca, maka kita akan mampu berpikir lebih kritis lagi. Kita menjadi lebih mudah untuk membaca dunia ini, melihat kekurangan dan berbagai permasalahan yang ada hingga kemudian mencari solusi atas segala permasalahan tersebut.
Banyak sekali manfaat dari membaca, namun sayangnya banyak dari kita yang belum menyadari akan pentingnya membaca. Begitu pula dengan masyarakat Banten, menurut berita yang dilansir dari Harian Umum Kabar Banten (18/10/2016) dikatakan bahwa minat membaca anak di Banten dinilai kurang. Dimana salah satu faktornya, yaitu kondisi perpustakaan yang tidak baik dan terbatasnya jumlah buku di sekolah. Hal tersebut dikemukakan Konsultan Makmal Dompet Dhuafa Banten, Fitri Ayu Indriasari seusai menjadi pembicara pada kegiatan Pelatihan Membaca Cepat dan Membaca Pemahaman di SDN Bantarwaru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin (17/10/2016). Selain itu, jumlah penduduk yang mengalami buta aksara di Banten juga masih lumayan tinggi, yakni 51.000 dari 12 juta penduduk Banten.
Faktor lain penyebab kurangnya minat baca terutama di kalangan anak dan remaja di Banten diantaranya adalah penyalah gunaan kemajuan teknologi. Kita memang tak bisa menyalahkan kemajuan teknologi, tapi kita perlu behani kegunaan teknologi tersebut. Dewasa ini, kita bisa lihat di daerah Banten khususnya, anak-anak lebih suka menonton tv daripada membaca buku, atau bahkan mereka kini sudah mulai menggunakan gadget untuk bermain. Dimana-mana bertebaran anak-anak kecil yang sedang bermain gadget, hingga hal ini terlihat begitu lazim. Bukan melarang, tapi alangkah baiknya jika berbagai teknologi ini bisa kita manfaatkan secara bijak dan optimal. Jangan sampai kemajuan teknologi ini menjadikan kita terjajah olehnya.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita memberikan solusi dan aspirasi dari permasalahan yang ada di Banten ini. Dimana salah satu masalahnya adalah kualitas pendidikan di Banten yang solusinya adalah dengan banyak membaca. Oleh karena itu, mari tingkatkan minat baca kita. Jadikan membaca sebagai budaya yang perlu dilestarikan oleh masyarakat Banten. Jangan sampai kita menjadi manusia yang anti dengan membaca dan terus terjajah oleh teknologi. Mari buka mata lebar-lebar, banyak ilmu bertebaran dimana-mana, tekhnologi pun semakin canggih. Bahkan kini mulai bermunculan buku-buku elektronik yang dengan mudah diunduh dan diakses dimana saja dan lebih ringan dibawa kemana saja. Lantas masih belum mau membaca? Orang-orang diluar sana sudah amat rakus dengan ilmu, mereka selalu ingin mempelajari hal-hal yang baru. Maka dari itu, mulailah mencintai buku, gali terus ilmu yang ada didalamnya. Bacalah, untuk Banten jaya.
Telah diterbitkan di Harian Umum Kabar Banten, Senin 23 Januari 2017
0 komentar:
Posting Komentar