Kemunculan science di eropa dianggap bermula dari para filsuf negara-negara kota Yunani yang mendiami pantai dan pulau-pulau Mediterranian Timur, di akhir abad ke-6 dan ke-5 SM. Karya meraka hanya dikenal melalui cuplikan-cuplikan, rujukan, dan kutipan singkat.
Beberapa filsuf yang terkenal di zaman kuno, antara lain : Plato, yang hidup diawal abad ke- 4 SM. Ia adalah seorang filsuf paling tua yang tulisannya masih ada. Ia merupakan propagandis matematika yang sangat berpengaruh. Ia berargumen bahwa geometri mempersiapkan pikiran untuk perbincangan dialektis tentang ide-ide yang nyata, yang mana benda-benda inderawi tidak lain dari bayangan yang menuju penerangan.
Kemudian ada Aristoteles yang hidup di abad ke-4 SM, ia adalah seorang filsuf yang terkemuka dan terbesar di dunia. Minatnya terbentang luas meliputi bidang alamiah dan manusia, termasuk etika dan metafisika. Melalui pengamatan-prngamatan yang akurat dan teorisasi yang berdisiplin, ia menciptakan sebuah ilmu biologis dan sebuah taksonomi yang banyak mirip dengan ilmu yang kita gunakan sekarang ini.
Selama beberapa tahun Aristoteles menjadi guru pribadi pangeran yang kemudian menjadi Alexander Agung, dan walaupun kemudian hal itu ia mengalami berbagai kesulitan di Athena, namun pengaruhnya berpindah ke Museum di Atlexandria. Tulisannya merupakan basis bagi filsafat alamiah yang walaupun dipraktekan hingga abad ke-17, tetapi tetap tak terhindarkan akan adanya kesalahpahaman, dan tulisannya digunakan untuk menyusun dogma-dogma kecil.
Dalam kekaisaran yang dibangun oleh Alexander Agung, kebudayaan yunani tumbuh dengan suburnya. Kota-kota besar menjadi tempat persaingan para sarjana dan teks-teks klasik, dan beberapa diantara mereka mendirikan pusat-pusat belajar seperti museum yang terdapat di kota terencana Alexandria.
Referensi :
Ravertz, Jerome.2014. Filsafat ilmu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
0 komentar:
Posting Komentar