Indra Akontono (2012). “Pendidikan Pancasila Jangan Cuma Hapalan” . http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/01/08493576/Pendidikan.Pancasila.Jangan.Cuma.Hapalan
Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Pendidikan Pancasila seharusnya diyakini dapat menjadi sarana penanaman nilai-nilai hidup bersama dalam keberagaman. Terpinggirnya pendidikan Pancasila saat ini menurut Aktivis Sekolah Tanpa Batas, Bambang Wisudo, tak bisa dilepaskan dari persoalan guru.
Menurutnya, metode pembelajaran pancasila dan kewarganegaraan saat ini terlalu konvensional, yakni menggunakan metode ceramah, menyalin dan mengerjakan soal-soal. Bahkan di banyak sekolah, para pengajar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bukan guru yang sesuai dengan bidang studinya.
Sedangkan dewasa ini pendidikan pancasila dianggap hanya sebatas hapalan saja, cukup dengan menghapal isi dari 5 dasar negara Indonesia berarti sudah belajar pendidikan pancasila. Padahal banyak ilmu yang bisa didapat dari pendidikan pancasila, karena disetiap silanya memiliki nilai, maksud serta tujuan tertentu yang mana melambangkan sikap hidup atau tatanan hidup masyarakat Indonesia . Banyak siswa yang kurang pendidikan pancasilanya, bahkan hanya beberapa guru yang mampu melaksanakan pembelajaran pancasila yang kreatif, menarik serta edukatif kepada murid-muridnya, seperti yang dikatakan Bambang Sutisno dalam artikel tersebut “Pembelajaran pancasila yang kreatif dan mengasah daya kritis hanya bisa dilakukan oleh guru yang memiliki reportoar luas. Kontrol yang rendah akan rentan membuat pendidikan pancasila disalahgunakan dan kehilangan daya transformatifnya,”
0 komentar:
Posting Komentar