Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnaya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qira’at, ilmu rasmil Qur’an, ilmu I’jazil Qur’an, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an menjadi bagian dari ulumul Qur’an.
source pict :http://www.lovethispic.com/image/109208/strawberry-ice-cream
Ice cream? siapa sih yang nggak tau ice cream .. rasanya yang bikin semua orang jatuh cinta sama yang satu ini. tapi sadar nggak ice cream mengandung sebuah filosofi hidup..
hidup kita ga selamanya bahagia , pasti ada saat saat dimana ketidakbahagaiaan itu datang , lalu dalam hidup juga ada perjumpaan dan pasti diakhiri dengan perpisahan , gampangnya pasangan yang hidup bersama bertahun tahun pun pasti terpisahkan walau oleh kematian, jadi kita harus siap untuk kedua hal itu
Matahari tak akan pernah ingkar janji, ia akan selalu terbit di pagi hari menggantikan gelapmu dalam malam.
Matahari selalu setia, ia akan selalu terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat.
Matahari selalu memberi, ia tak akan berhenti membagi hangatnya untukmu bahkan di kala kau tak sempat meminta.
Matahari adalah makhluk adil, ia akan selalu berbagi sinar pada seluruh belahan bumi menjelajahi samudera dan benua tanpa pilih kasih.
Matahari tak pernah mengeluh, ia akan terus berdiri tegak menantang galaksi meski kau mencacinya karena terlalu terik menyinarimu.
Matahari penuh dengan ketulusan, ia dengan tulus mengukir tawa untuk seluruh manusia tanpa meminta imbalan darimu.
Allah menciptakan setiap organ tubuh manusia memiliki makna yang sangat mendalam. Allah menciptakan hidung untuk bernafas, mulut untuk berkata baik, telingan untuk mendengarkan hal-hal yang baik-baik, dan lain sebagainya. Begitupula dengan penciptaan bentuk 5 jari tangan manusia yang memiliki bentuk yang berbeda-beda. Kenapa jempol bentuknya paling gendut, kenapa jari tengah paling tinggi, dan kenapa kelingking berbentuk paling pendek dan kecil. Semua itu memiliki makna. Berikut filosofi dari penciptaan jari tangan manusia:
Jempol/Ibu jari
Ibu adalah pembimbing kita. Kita akan selalu membutuhkan ibu kita untuk mengaruhi kehidupan. Sama halnya ibu jari, akan selalu dibutuhkan dalam melakukan segala hal, seperti mengambil barang, menulis, memegang.
Jempol selalu bersikap sopan dan rendah hati. Dengan menunjuk memakai jempol, menunjukkan sikap yang sopan dan rendah hati.
Ada satu hal yang terbersit di benak saya pagi ini. Suatu filosofi tentang waktu.
That time is magic.
Bahwa waktu itu ajaib.
Mengapa?
Karena tidak ada yang bisa mengerti permainan waktu. Waktu tidak pernah menunggu saat kamu siap atau tidak. Waktu juga tidak peduli apakah kamu ingin berhenti sejenak di satu saat yang menyenangkan, ia akan terus berjalan seperti seharusnya, Waktu juga tidak bisa bergulir lebih cepat ketika kamu ada dalam saat terburuk dalam hidup, saat kamu menginginkan waktu cepat berlalu. Kamu bahagia sekarang, belum tentu di waktu berikutnya kamu juga akan bahagia. Everything in life is temporary; so do the happiness and the sadness. Semua memiliki waktunya masing-masing, semua hal dalam hidup akan diseimbangkan oleh waktu.
Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara bersaing di kancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para siswa mendapatkan prestasi terbaik.
Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Ada 3 Tahapan turunnya Al-Qur'an :
1· Tahap pertama ( At-Tanazzulul Awwalu ), Al-Qur’an diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al-Buruj : 21-22.
2. Tahap kedua (At-Tanazzulu Ats-Tsani), Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama’ al-Dunya (langit dunia), yakni setelah Al-Qur’an berada di Lauh Mahfudh, kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul `Izzah di langit dunia atau langit terdekat dengan bum
Metakognitif merupakan konsep penting dalam teori kognisi yang secara sederhana didefinsikan sebagai “memikirkan kembali apa yang telah dipikirkan”, bahkan ada ahli yang menghubungkan metakognisi dengan fungsi eksekutif kontrol atau pemrosesan informasi. Walaupun pendefinisiannya berbeda, namun secara umum metakognisi merupakan kesadaran atau pengetahuan seseorang terhadap proses dan hasil berpikirnya (kognisinya) serta kemampuannya dalam mengontrol dan mengevaluasi proses kognitif tersebut.
Beberapa jenis ghazwul fikri atau perang pemikiran yang perlu diwaspadai pada saat ini diantaranya:
1. Perusakan Akhlak
Dalam berbagai media massa musuh-musuh islam melancarkan program-program yang bertujuan untuk merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari nilai-nilai islami. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang generasi islam berkiblat kepada mereka.
Pada masa ini, perang tidak lagi diidentikan sebagai gesekan fisik atau dengan senjata. Meskipun masih ada peperangan dengan senjata atau fisik seperti di gaza (palestina), Suriah, dan gejolak Mesir, ghazwul fikri tetap pada dominasi utama.
Perang padadasarnya muncul akibat kondisi umat yang jahil (bodoh). Kondisi umat yang jahil ini dapat dilihat kriterianya dalam Qs. Al-Maidah : 50 dan Qs. Az-Zumar : 64. Bodoh (jahil) yang dimaksud dalam Al- Qur’an ini tidak hanya yang kurang dalam pengetahuan tetapi moral dan kecerdasan hati.
Umat yang bodoh akan menghasilkan perang. Dan, perang terbagi atas 3 (tiga) media yaitu:
1. As-Siyasiyah (politik) : Qs.6:123;
2. Al-Asqariyah (militer) : Qs.2:217
3. Al-Iqtishodiyah (ekonomi) : Qs.9:34
(1) Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
1. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
2. Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu,
Ali bin Abi Thalib semanjak kecilnya sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam, dia termasuk orang yang sangat fasih berbicara dan pengetahuannya juga tentang Islam sangat luas sehingga tidak heran dia adalah salah satu periwayat yang terbanyak meriwayatkan hadits Rasulullah SAW.
Berikut ini adalah filosofi Ali bin Abu Thalib tentang LISAN :
1. Lisan orang mukmin bermula dari belakang hatinya, sedangkan hati orang munafik bemula dari belakang lisannya.
2. Tidaklah lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga lurus lisannya.
3. Demi Allah, tidaklah aku melihat seorang hamba bertaqwa dengan taqwa yang membawa manfaat baginya sehingga dia menyimpan lisannya.
4. Sesungguhnya lisan ini senantiasa tidak mematuhi pemiliknya.
5. Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi di bawah lisannya.
Menurut Jean Piaget, proses belajar sesungguhnya terdiri dari 3 tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi adalah proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang telah ada ke dalam benak siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif pada situasi yang baru. Equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Misalnya seorang siswa telah memiliki pengetahuan tentang baik dan buruk. Kemudian gurunya memberi pelajaran baru tentang perbuatan baik dan buruk menurut Pancasila. Maka proses penyesuaian materi baru terhadap materi pengetahuan yang sudah dimiliki siswa itu disebut asimilasi.
Jika proses ini dibalik, yaitu pengetahuan si mahasiswa disesuaikan dengan materi baru, maka proses ini disebut sebagai akomodasi. Selama proses asimilasi dan akomodasi berlangsung, diyakini ada perubahan struktur kognitif dalam diri siswa. Proses perubahan ini suatu saat berhenti. Untuk mencapai saat berhenti dibutuhkan proses equilibrasi (penyeimbangan).
1. Kesalahan pertama : Kurang berdoa selama kehamilan.
Antara doa- doa yang dianjurkan dilakukan selama kehamilan adalah Sayidul (penghulu) istighfar, Doa memohon Rahmat (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3: 8-9), Doa memohon Anak yang baik (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3:38) Doa agar Anak mengerjakan shalat ((Al-Quran Surah Ibrahim, 14: 40), Doa agar anak patuh kepada Allah (Al-Quran Surah Al-Baqarah, 2: 128) , Doa diberi keturunan yang menyejukkan hati (Al-Quran Surah Al-Fuqan, 25:74), Doa supaya nama anak membawa kebaikan kepadanya.
2. Kesalahan kedua : Banyak memberi sentuhan Tarhib (Ancaman) daripada Targhib (didikan atau motivasi) Seperti: menakutkan anak-anak dengan sekolah, menakutkan dengan tempat gelap, menggunakan kekerasan dan paksaan saat menyuruh anak tidur.
Dalam menjalani hidup di dunia ini, tidak jarang ditemukan orang yang kadang merasa berat dalam menjalani hidupnya, apalagi di zaman global, yang penuh dengan tantangan ini. Karenanya seringkali seseorang merasa stres karena tidak kuat menjalaninya. Ketika seperti itu, ada yang melampiaskannya dengan minum minuman keras, mengkonsumsi sabu-sabu, melacur, dan sebagainya. Naasnya lagi kadang ada yang sampai berani bunuh diri. Naudzubillah.
Kenapa sampai terjadi seperti itu? Apa dan siapa yang salah? Apakah hidup bahagia memang tidak gampang dicapai oleh sembarang orang? Semua itu sebetulnya tergantung pada masing-masing diri kita sendiri. Kita tinggal memilih apakah kita ingin hidup bahagia atau tidak. Tinggal kita bagaimana cara mengatur emosi dan pikiran kita.
Mulailah Fokus untuk Merubah dan Memperbaiki Diri Sendiri”
Bila kamu ingin merubah nasibmu sendiri
Mulailah berbenah untuk diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki nasib keluargamu
Mulailah untuk memperbaiki diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki tempatmu bekerja
Mulailah untuk memperbaiki diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki lembaga dan institusimu
Mulailah untuk memperbaiki dirimu sendiri
Bila kamu ingin merubah nasibmu sendiri
Mulailah berbenah untuk diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki nasib keluargamu
Mulailah untuk memperbaiki diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki tempatmu bekerja
Mulailah untuk memperbaiki diri sendiri
Bila kamu ingin memperbaiki lembaga dan institusimu
Mulailah untuk memperbaiki dirimu sendiri
Ketika Tuhan menciptakan wanita,
malaikat datang dan bertanya,
“Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?”
Tuhan menjawab,
“Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?
Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.
Berikut kumpulan falsafah beserta arti penjelasannya yang menjadi pedoman hidup masyarakat Jawa:
1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala),
Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Maksunya Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
Contoh 8 item perubahan sosial yang nyata dalam kehidupan kita sehari-hari :
1. Teknologi
Perubahan teknologi begitu cepat terjadi. Zaman dahulu, teknologi sangat minim. Untuk memberikan informasi, bertukar kabar saja sangat sulit. Zaman dahulu untuk menanyakan kabar lewat surat, setelah surat telah kita buat, kita ergi ke kantor pos untuk mengirim surat kita, tapi surat yang dikirim itu pun lama sampai ke penerimanya bisa saja membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari. Namun sekarang teknologi sudah semakin canggih. Bertukar kabar dan berbagi informasi sangatlah gampang. Bisa tinggal menelfon atau sms orang yang ingin kita hubungi. Malah sekarang sudah ada smartphone, cukup lewat whatssapp, bbm dan media sosial lainnya kita bisa dengan mudah bertukar informasi. Sekarang juga ada video call, jadi ketika kita menghubungi orang tersebut, kita bisa sambil menggunakan vdeo call tersebut untuk melihat keadaan orang yang kita telfon tersebut. Sekarang saja jika kita ingin mencari lokasi bisa menggunakan GPS yang bisa digunakan untuk menunjukkan jalan supaya lebih mudah.
Dari milyaran umat manusia yang ada di muka bumi, tidak ada dua anak manusia yang sama seratus persen, baik dari bentuk fisik maupun susunan genikal yang ada di dalam tubuh. Walaupun mereka kembar sekalipun.
Setiap manusia diciptakan begitu unik, berbeda antara satu dengan lainnya, dengan kelebihan dan kekurangannya, agar dapat mewarnai lika-liku kehidupan. Manusia belajar untuk saling menyempurnakan dan saling melengkapi.
Ada yang baik dan ada yang jahat. Ada yang aktif dan ada yang pasif. Ada yang sempurna dan ada yang cacat. Ada yang memimpin dan ada yang dipimpin. Ada mayoritas dan ada minoritas. Setiap orang memiliki peranannya masing-masing.
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai dan pita putih. Adapun beberapa arti penting dalam seluruh komponenya, antara lain :
Bagian burung Garuda :
1. Garuda Pancasila sendiri adalah burung garuda yang sudah dikenal melelui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
2. Warna keemasan pada burung garuda menggambarkan keagungan dan kejayaan.
3. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus tahun 1945, antara lain; 17 helai bulu pada masing-masing sayap, 8 helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor dan 45 helai bulu pada leher.
Ideologi sangat penting dimiliki oleh setiap negara, karena ideologi merupakan identitas negara yang dapat menjadi mempersatukan anggota masyarakat. Ideologi yang dianut oleh negara Indonesia ini memliki banyak kelebihan. Hal tersebut ditegaskan oleh Ir.Soekarno dalam pidatonya di acara peringatan hari kelahiran pancasila, beliau mengatakan bahwa ideologi pancasila merupakan ideologi yang paling sempurna. Ideologi sangat penting dimiliki oleh setiap negara, karena ideologi merupakan identitas negara yang dapat menjadi mempersatukan anggota masyarakat di suatu negara, mengatasi konflik yang terjadi dan dapat menjadi dasar dan tolak ukur akan apa yang ingin dicapai oleh suatau bangsa.
Pada sila pertama dari Pancasila ini tidak lagi hidup dengan segar dan bugar dalam perilaku hidup masyarakat, melainkan hanya menjadi simbol belaka ataupun formalitas kewajiban.
1. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua alat produksi yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Kuba, dan Laos. Akan tetapi negara-negara tersebut kecuali Kuba sudah tidak menganut komunisme lagi dalam berekonomi.
Masyarakat pedesaan tentu memiliki ciri atau karakteristik yang khas, sehingga dapat dibedakan dengan masyarakat perkotaan. Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut :
1. Mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
2. Berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban).
3. Sebagian besar warga hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogen
5. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
Interaksi dapat dilihat sebagai suatu proses sosial, ekonomi maupun proses budaya. Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau adanya beberapa unsur-unsur yang berada dalam desa, kota maupun desa dan kota. Kemajuan masayarakat desa, perluasan jaringan jalan desa dan kota, integrasi atau pengaruh kota terhadap desa, kebutuhan timbal balik antara desa dan kota telah memacu adanya interaksi antara desa dan kota (Bintarto,1984:61).
Interaksi antara desa dan kota dapat dibagi menjadi dua kategori:
Dalam bahasa inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat di sebut pula sistem sosial (Maftuhin, dkk. 2016: 39).
Selo Soermadjan mengemukakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama. Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin, bahwa masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
Max Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya (Maftuhin, dkk, 2016:36)
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya “batu kecil”, untuk menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Siapa tak kenal Al khawarizmi atau nama lengkapnya Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī, ia adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi desimal di dunia Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptomeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Warna-warna pelangi mengajarkan pada kita agar selalu bersikap arif dalam menghadapi perbedaan. Sebab, keindahan warna yang muncul, akibat pertemuan antara sinar matahari dan rintik hujan. Dua dzat yang sama sekali berbeda asal usul dan karakternya. Secara alamiah, Tuhan juga menciptakan manusia secara berbeda-beda dengan pendapat yang berbeda-beda juga sesuai dengan pemahaman masing-masing. Namun, dalam sebuah tim, satu hal yang harus dijaga adalah sebuah keharmonisan demi tercapainya tujuan bersama.
Pelangi dengan warna-warna yang berbeda memberikan inspirasi bagi semua makhluk di bumi akan indahnya perbedaan. Coba kita bayangkan bagaimana pelangi ketika dia mempunyai warna yang sama? Putih saja? Merah saja? Hitam saja?
moral pancasila,
pemimpin
0
komentar
Anotasi Bibliografi : Indonesia perlu Pemimpin Bermoral Pancasila
Ilham Khoiri (2012). “Indonesia perlu pemimpin bermoral pancaila”. http://nasional.kompas.com/read/2012/02/15/07571438/Indonesia.Perlu.Pemimpin.Bermoral.Pancasila
Dari sebuah artikel dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin masa depan yang berkarakter kuat. Sosoknya mesti bermoral Pancasila.
Menurut Direktur Reform Institute Yudi Latif, Pemimpin itu harus mengahayati tujuan didirikannya negara ini. Sebagaiamana termaktib dalam UUD 1945, negara ini bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadila sosial. Moralitas itu diturunkan dalam perilaku yang etis, nasionalis, dan bervisi kerakyatan. Walaupun sulit mencari tokoh tersebut setidaknya ada yang mendekati.
Prestasi merupakan suatu hasil yang telah diraih oleh seseorang. Ada beberapa faktor yang meraih sebuah prestasi tersebut antara lain niat atau kemauan, niat adalah hal pertama yang harus ditumbuhkan pada diri seorang peserta didik untuk meraih sebuah prestasi. Hal ini dilakukan untuk mendorong dirinya sendiri agar yakin terhadap apa yang ia lakukan dan perjuangkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Faktor kedua adalah strategi belajar, setelah memiliki kemauan dan tekad yang kuat, sebagai seorang peserta didik hendaknya mengenali dirinya sendiri, dengan strategi belajar seperti apa yang sesuai dengan dirinya, karena tiap-tiap peserta didik memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Dewasa ini, pendidikan bisa didapatkan dengan mudah apalagi di kota-kota besar. Banyak sekali akses untuk mendapatkan pendidikan, bisa melalui sekolah formal bisa juga dari lingkungan tempat tinggal, karena hakikatnya pendidikan adalah segala sesuatu yang kita lihat, dengar dan rasakan. Meskipun biasanya pendidikan lebih banyak didapatkan melalui proses belajar mengajar.
Proses belajar menurut Thorndike adalah “trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan) dan law of effect (segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan)”. Melalui proses belajar mengajar ini pendidik dan peserta didik bisa saling berukar informasi pendidikan sehingga terjadi simbois mutualisme diantara mereka.
Oleh. Rifda Risydiani Utami
Kreatif adalah mengembangkan apa-apa yang sudah ada kemudian dikemas sehingga menjadi suatu hal yang menarik. Sedangkan menurut (Fallis, 2013) Dimensi-dimensi kreativitas tergolong menjadi 2, yaitu menurut faktor internal dan faktor eksternal.
Sebagaimana telah kita ketahui, faktor internal adalah faktor pendukung yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal ini adalah langkah awal untuk mengembangkan baka, potensi serta kreativitas dalam mengajar. Dan selnjutnya adalah faktor eksternal dimana selain dari dalam diri seseorang ada pula dorongan dari luar diri, contohmya dari orang tua, guru, teman maupun lingkungan sekitarnya.
Author: Abdul Halim Fathan
Hasil Penelitian The Third International Mathematic and Science Study Repeat (TIMSS-R) pada tahun 1999 menyebutkan bahwa di antara 38 negara, prestasi siswa SMP Indonesia berada pada urutan 34 untuk matematika. Sementara hasil nilai matematika pada ujian Nasional, pada semua tingkat dan jenjang pendidikan selalu terpaku pada angka yang rendah. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika merupakan induk ilmu pengetahuan dan ternyata matematika hingga saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan.
Qul huwallahu ahad artinya: "Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah yang Maha Esa."
Allahu somad artinya adalah bahwa Allah merupakan tempat atau Tuhan untuk bergantung dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Lam yalid walam yulad artinya adalah Dia (baca: Allah) tidak beranak dan juga tidak diperanakkan.
walam yakullahu kufuwan ahad artinya adalah bahwa tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara (sebanding) dengan-Nya.
Yudi Latif (2011). ‘‘Mengapa Pancasila begitu penting?” http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/13/09094829/mengapa.pancasila.begitu.penting
Didalam artikel ini deterangkan bahwa di muka Kongres Amerika Serikat, dalam kunjungan pertamanya ke negeri itu (16 Mei-3 Juni 1956), Bung Karno dengan kepercayaan diri yang tinggi berpidato menguraikan Pancasila.
Setiap sila disebutkan, hadirin bertepuk riuh, diakhiri dengan aplaus panjang. Tampak di sana, betapapun rumusan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia, kandungan nilainya bisa diterima secara universal.
Kemunculan science di eropa dianggap bermula dari para filsuf negara-negara kota Yunani yang mendiami pantai dan pulau-pulau Mediterranian Timur, di akhir abad ke-6 dan ke-5 SM. Karya meraka hanya dikenal melalui cuplikan-cuplikan, rujukan, dan kutipan singkat.
Beberapa filsuf yang terkenal di zaman kuno, antara lain : Plato, yang hidup diawal abad ke- 4 SM. Ia adalah seorang filsuf paling tua yang tulisannya masih ada. Ia merupakan propagandis matematika yang sangat berpengaruh. Ia berargumen bahwa geometri mempersiapkan pikiran untuk perbincangan dialektis tentang ide-ide yang nyata, yang mana benda-benda inderawi tidak lain dari bayangan yang menuju penerangan.
Oleh. Rifda Risydiani Utami
Membaca adalah suatu langkah awal kita untuk dapat mengenal dan mengetahui berbagai hal. Membaca juga dapat membuat pikiran kita semakin terbuka, semakin memandang kedepan atas segala informasi yang kita serap. Beragam informasi bisa kita dapatkan dari membaca, mulai dari informasi lokal hingga internasional. Itu sebabnya dikatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Ya, buku memang jendela dunia, namun kita tidak bisa langsung membukanya tanpa sebuah kunci. Dan kunci dari buku itu adalah membaca.
The education is recognised as one of important factors in strengthening the ability of person potentiality to successfully integrate into sociality. Pendidikan diakui sebagai salah satu faktor penting dalam memperkuat potensi dan kemampuan seseorang untuk berhasil mengintegrasikan ke dalam sosialitas .” Demikian Bauziene (2012) dalam kumpulan jurnal international scientific Publications : Education alternative, volume 10 part 1 sehingga pendidikan dijadikan sebagai aspek yang memiliki peran dan pengaruh penting dalam kehidupan.
Dewasa ini, setiap orang di Indonesia berlomba untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya, berlomba untuk kuliah di Universitas elite demi kesuksesan karir di masa mendatang. Padahal lembaga yang bagus atau besar tidak menjamin kesuksesan dan keberhasilan seseorang karena kesuksesan itu berasal dari kerja keras individu itu sendiri. Namun faktanya, tiap orang tetap berusaha dan berupaya agar dapat masuk kedalam Lembaga Pendidikan yang bagus dan mendapatkan titel yang semakin tinggi, bahkan masih ada beberapa yang melakukan penyimpangan dalam prosesnya.
Salah satu contoh penyimpangan yang sering dijumpai dalam proses penyimpangan dalam pendidikan adalah budaya mencontek yang masih saja berlaku hingga saat ini. Budaya buruk ini akan menjadi kebiasaan yang melekat pada seorang individu jika tetap dibiarkan. Kebiasaan itu terjadi karena kesalahpahaman dalam mengartika tujuan dari pendidikan. Banyak orang yang mengira bahwa tujuan dilaksanakannya pendidikan adalah untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan dalam berkarir semata, padahal kesuksesan dan keberhasilan tersebut hanyalah bonus yang didapat dari pendidikan karena itu bukanlah tujuan utama dari pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang demikian perlu kiranya perhatian yang lebih terhadap pembentukkan karakter pada tiap-tiap peserta didik. Seperti yang disebutkan oleh Rokhman, Hum, & Syaifudin (2014) bahwa “Education has been considered as the centre of excellence in preparing human's excellent characters. Pendidikan telah dianggap sebagai pusat keunggulan dalam mempersiapkan karakter baik bagi manusia.” Serta pengertian pendidikan dalam KBBI maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tujuan utama dari pendidikan yang sesungguhnya adalah terciptanya karakter dan budi pekerti yang baik bukan mendapatkan kesuksesan atau hasil yang baik dalam berkarir. Agar dapat merealisasikan tujuan pendidikan tersebut, maka mulailah untuk menanamkan dan membentuk karakter yang baik sejak dini karena untuk mengubah karakter seseorang itu sangatlah sulit dan memerlukan proses yang tidak sebentar.
Ada banyak cara untuk membentuk karakter yang baik pada setiap anak, hal tersebut bisa dilakukan di lingkungan keluarga maupun sekolah. Pembentukkan karakter di lingkungan keluarga harus mulai ditanamkan sejak dini oleh para orang tua dan juga keluarga, mulai dari tatakrama dan sopan santun kepada lawan bicaca, mengajarkan kejujuran, kemadirian dan lain sebagianya. Dimulai keluarga karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak. Namun bukan berarti hanya keluarga yang memiliki peran penting, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukkan karakter anak, salah satunya guru dan lingkungan sekolah karena setelah ditanamkan karakter oleh orang tua perlu adanya pengembangan dan penyesuaian lagi ketika sudah masuk kedalam lembaga pendidikan formal dimana seorang individu mulai berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya. Seorang guru bisa membentuk karakter siswanya contohnya dengan sering memberikan tugas atau latihan, maka siswa akan tebiasa disipilin untuk mengerjakan tugas atau latihan itu dan dengan sendirinya terbentuklah karakater disiplin.
Lalu apa peran lembaga pendidikan dalam membentuk karakter anak ?
Di lembaga pendidikan, anak berhak mendapatkan pendidikan karakter dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaran serta Pendidikan Agama. Kedua ilmu pendidikan tersebut merupakan ilmu penunjang pembentukkan karakter pada anak karena didalamnya diajarkan segala bentuk tatakrama dan adab baik kepada Sang Pencipta maupun kepada sesama manusia. Maka sangat disayangkan ketika ilmu-ilmu tersebut hanya dijadikan hapalan saja tanpa adanya aplikasi pada kehidupan masing-masing. Padahal ilmu-lilmu tersebut merupakan bekal utama dalam proses menuntut ilmu, dengan memahami dan mengaplikasikan mata pelajaran pembentuk karakter dapat menumbuhkan karakter bagi tiap-tiap anak. Membentuk karakter pada anak bukanlah hal yang mudah, peran guru dan orangtua saja tidak cukup untuk membentuk karakter pada sorang anak. Lingkungan dan interaksi sosial juga merupakan faktor yang tidak boleh terlupakan karena dengan siapa seseorang bergaul dan berinteraksi akan sangat mempengaruhi karakter pada individu tersebut.
Maka dari itu, sebagai generasi penerus mari bergerak untuk meluruskan tujuan pendidikan yang sesungguhnya karena keadaan tidak akan pernah berubah dengan sendirinya tanpa ada yang mengubah. Kembalikan tujuan pendidikan yang sesungguhnya bukan lagi hanya untuk mendapatkan kesuksesan semata, kekayaan ataupun keberhasilan dalam karir melainkan dengan untuk menjadi pribadi yang berkarakter, karena individu yang terpelajar akan tercipta dari pendidikan karakter. Sebagaimana dikatakan dalam pepatah ” pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual yang terpelajar bukan intelektual yang kurang ajar”
Referensi :
Bauziene, Z. (2012). The Significance of Voluntary Activity in The Organisation of Self-Studies in Higher Education : The Case of Locomotion Disorder. Education Alternatives, 10(3), 67–78.
Rokhman, F., Hum, M., & Syaifudin, A. (2014). Character Education for Golden Generation 2045 (National Character Building for Indonesian Golden Years). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1161–1165. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.197
Ada banyak cara untuk membentuk karakter yang baik pada setiap anak, hal tersebut bisa dilakukan di lingkungan keluarga maupun sekolah. Pembentukkan karakter di lingkungan keluarga harus mulai ditanamkan sejak dini oleh para orang tua dan juga keluarga, mulai dari tatakrama dan sopan santun kepada lawan bicaca, mengajarkan kejujuran, kemadirian dan lain sebagianya. Dimulai keluarga karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak. Namun bukan berarti hanya keluarga yang memiliki peran penting, ada faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukkan karakter anak, salah satunya guru dan lingkungan sekolah karena setelah ditanamkan karakter oleh orang tua perlu adanya pengembangan dan penyesuaian lagi ketika sudah masuk kedalam lembaga pendidikan formal dimana seorang individu mulai berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya. Seorang guru bisa membentuk karakter siswanya contohnya dengan sering memberikan tugas atau latihan, maka siswa akan tebiasa disipilin untuk mengerjakan tugas atau latihan itu dan dengan sendirinya terbentuklah karakater disiplin.
Lalu apa peran lembaga pendidikan dalam membentuk karakter anak ?
Di lembaga pendidikan, anak berhak mendapatkan pendidikan karakter dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaran serta Pendidikan Agama. Kedua ilmu pendidikan tersebut merupakan ilmu penunjang pembentukkan karakter pada anak karena didalamnya diajarkan segala bentuk tatakrama dan adab baik kepada Sang Pencipta maupun kepada sesama manusia. Maka sangat disayangkan ketika ilmu-ilmu tersebut hanya dijadikan hapalan saja tanpa adanya aplikasi pada kehidupan masing-masing. Padahal ilmu-lilmu tersebut merupakan bekal utama dalam proses menuntut ilmu, dengan memahami dan mengaplikasikan mata pelajaran pembentuk karakter dapat menumbuhkan karakter bagi tiap-tiap anak. Membentuk karakter pada anak bukanlah hal yang mudah, peran guru dan orangtua saja tidak cukup untuk membentuk karakter pada sorang anak. Lingkungan dan interaksi sosial juga merupakan faktor yang tidak boleh terlupakan karena dengan siapa seseorang bergaul dan berinteraksi akan sangat mempengaruhi karakter pada individu tersebut.
Maka dari itu, sebagai generasi penerus mari bergerak untuk meluruskan tujuan pendidikan yang sesungguhnya karena keadaan tidak akan pernah berubah dengan sendirinya tanpa ada yang mengubah. Kembalikan tujuan pendidikan yang sesungguhnya bukan lagi hanya untuk mendapatkan kesuksesan semata, kekayaan ataupun keberhasilan dalam karir melainkan dengan untuk menjadi pribadi yang berkarakter, karena individu yang terpelajar akan tercipta dari pendidikan karakter. Sebagaimana dikatakan dalam pepatah ” pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual yang terpelajar bukan intelektual yang kurang ajar”
Referensi :
Bauziene, Z. (2012). The Significance of Voluntary Activity in The Organisation of Self-Studies in Higher Education : The Case of Locomotion Disorder. Education Alternatives, 10(3), 67–78.
Rokhman, F., Hum, M., & Syaifudin, A. (2014). Character Education for Golden Generation 2045 (National Character Building for Indonesian Golden Years). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1161–1165. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.197
- Mengenal Filsafat
- Filsafat Pendidikan
- Seorang Immanuel Kant
- Berguru pada Filosofi Ikan
- Filosofi Semut Kecil yang Bernilai Besar
- Manusia Diciptakan untuk Bersalah
- Dibalik Julukan Banten yang 'Mistis'
- Benarkah Buku adalah Jendela Dunia ?
- Belajar untuk Tahu atau Tahu untuk Belajar ?
- Optimalisasi Pendidikan Anak
- Kembali ke Ajaran Ki Hadjar Dewantara (sudah diterbitkan)
- Cara Mempelajari Filsafat
- Relasi antara Filsafat dan Pendidikan
- Makna Head, Hand, Heart dalam Filsafat
- Hakikat Manusia dalam Al-qur'an
- Filosofi Hidup : Menulis Diatas Pasir itu Mudah
- Sudahkah Pendidikan Berfungsi ? (sudah diterbitkan)
- Tujuan Pendidikan
- 5 Macam Tipe Orang Tua
- Modernisasi dan Globalisasi di Banten
- Pentingkah Menerapkan Nilai-nilai Pancasila ?
- Penyakit Otak dan Hati
- Sabar, semudah itu kah ?
- Kemurnian Al-Qur'an
- Prinsip Motivasi
- Arti Iman atau Keimanan
- Apa itu Algoritma ?
- Kondisi Sosial Masyarakat Baduy
Rabu, 07 Desember 2016
belajar calistung
0
komentar
Belajar Calistung Terlalu Dini Merusak Tatanan Otak Anak
Kabar Banten, Senin/23 November 2015,/ kolom pendidikan/ halaman 13
ANALISIS :
Baca, tulis, dan berhitung (calistung) yang diajarkan terlalu dini menurut para ahli dapat merusak tatanan otak anak. Pakar tumbuh kembang anak dari Universitas Airlangga DR Dr Ahmad Suryawan SpA(K) mengingatkan para orang tua untuk tidak mengajarkan calistung sebelum sang anak masuk ke Sekolah Dasar (SD) atau berumur tujuh tahun.
Akhirnya dari beberapa kisah ini saya temukan jawabannya dalam satu simpul. Simpul ini ada dalam kajian tematik ayat QS Al-A’raf Ayat 163 : "Tanyakan pada mereka tentang negeri di tepi pantai, ketika mereka melampaui batas aturan Allah di (tentang) hari Sabtu, ketika ikan-ikan buruan mereka datang melimpah-limpah pada Sabtu dan di hari mereka tidak bersabtu ikan-ikan itu tiada datang. Demikianlah kami uji mereka karena kefasikan mereka". Secara langsung tema ayat tentang sikap dan kewajiban amar ma’ruf nahyi munkar. Tetapi ada nuansa lain yang menambah kekayaan wawasan kita. Ini terkait dengan ujian.
Seminar Pra Nikah
Oleh. Multazam Zakaria
di Aula Rumah Sakit Sari Asih Serang
Ibn mas'ud qol : jangan takut akan kurangnya rizki Allah setelah menikah. karena Allah akan memberikan dua perkara setelah menikah yaitu rizqi dan qonaah.
Lalu apa aja sih yang harus disiapkan ?
yang harus dipersiapkan , khususnya menikah muda, antara lain :
Pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama. Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja. Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat dan ukuran nya tidak lagi centimeter melainkan meter.
Sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu?
Ternyata, selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar, dan bukan pada batang. Pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang ber-puluh2 meter kelak kemudian hari.
analisis masalah,
cegah pornografi,
pendidikan karakter
0
komentar
Analisis Masalah (Pendidikan Karakter Cegah Pornografi)
Kabar Banten, Rabu/21 September 2015/kolom Nasional/halaman 2
Pendidikan Karakter Cegah Pornografi
ANALISIS:
Pendidikan berkarakter diyakini dapat mencegah pornografi. Selama ini aksi pornografi sangat memprihatinkan, bahkan pelaku pelecehan seksual itu bisa menimpa berbagai kalangan juga tidak memandang usia. Selama ini, perkembangan teknologi menyumbangkan kasus tindak pidana asusila paling tinggi. Belum lagi sekarang ini, akses pornografi sangat mudah ditemukan di jejaring sosial, dapat berupa iklan dan lain sebagainya. Kini, Indonesia bukan darurat narkoba saja, tetapi sudah darurat pornografi juga. Bahkan pornografi ini juga sudah merambah ke pelosok-pelosok desa. Maka dari itu pendidikan berkarakter sangatlah penting sebagai benteng untuk melindungi dari perbuatan asusila.
Kabar Banten, Kamis/17 September 2015/kolom pendidikan/halaman 13
Guru Wajib Memiliki Kompetensi
Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas itu maka guru wajib memiliki empat kompetensi agar pengajaran mudah diterima oleh peserta didik. Keempat kompetensi itu antara lain memiliki keilmuan pedagogik, kepribadian, sosial, dan didakta. Guru dituntut memiliki kecakapan penyampaian materi pengajaran kepada peserta didik sehingga harus menguasai keilmuan pedagogik. Disamping itu rekam jejak guru harus memiliki kerpibadian, sosial dan didakta yang baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Sebab fungsi guru dalam pendidikan bukan hanya penghantar ilmu pengetahuan saja, tetapi guru juga sebagai fasilatator. Pada prinsifnya pendidikan itu mencetak manusia berkualitas dengan displin ilmu juga memiliki kepribadian dan ahklak yang baik. Selain itu juga guru harus memahami kurikulum sehingga proses pengajaran berjalan dengan baik. Masih banyak guru yang tidak menguasai iptek dan itu akan berdampak pada kualitas pendidikan di sekolahnya.
analisis masalah,
kabar banten
0
komentar
Analisis masalah (90 Persen Masyarakat Indonesia tak Suka Baca Buku)
Kabar Banten,Kamis/30 Mei 2015, kolom Nasional halaman 2
90 Persen Masyarakat Indonesia tak Suka Baca Buku
ANALISIS :
Telah dicatat oleh Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bahwa 90% penduduk usia dibawah 10 tahun gemar membaca, namun hanya 10% penduduk usia diatas 10 tahun yang gemar membaca, sisanya lebih gemar menonton televisi.Artinya minat baca masyarakat Indonesia itu sangat rendah. Hal itu terjadi karena adanya beberapa faktor yang memengaruhinya. Faktor yang menyebabkan kurangnya minat membaca terutama di kalangan pelajar ada 4 faktor, diantaranya:
pancasila filsafat bangsa
0
komentar
Mengapa Pancasila dijadikan sebagai Sistem Filsafat Bangsa Indonesia?
Pernah dengar ungkapan bahwa pancasila dijadikan sebagai sistem flsafat bangsa ? Ya, hal itu terjadi karena kelima dasar atau prinsip yang terdapat dalam sila-sila Pancasila tersebut merupakan satu kesatuan bagian-bagian sehingga saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu sehingga dapat disebut sebagai sistem. Pengertian suatu sistem, sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000: 66) dari Shrode dan Don Voich memiliki ciri-ciri sebagai berikut; 1) suatu kesatuan bagian-bagian; 2) bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri; 3) saling berhubungan, saling ketergantungan; 4) kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem); dan 5) terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Jum’at, 30 Oktober 2015 kemarin, setelah melaksanakan Mata kuliah pramuka di Pagi hari, para mahasiswa kelas IB prodi Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) kembali menggelar diskusi kelompok dalam mata kuliah pendidikan pancasila yang dilaksanakan di Ruang GAL320 Gedung A lantai 3 Untirta, tepatnya pukul 14.00 WIB. Diskusi kelompok ini dilaksanakan rutin setiap pekan, karena inilah sistem pengajaran yang dilaksanakan sesuai dengan kurikiulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013, yang mana siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menerima pelajaran serta mencari tahu informasi yang diperlukan. Pada kesempatan kali ini materi yang dibahas adalah “Pancasila sebagai Sistem Etika Politik dan Ideologi Negara” dan yang menjadi pemateri kali ini adalah Adella, Hafsah dan Dina Aulia Meiliana Nurhayat.
Muhammad Risal (2012). “Pendidikan Pancasila”. http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-pancasila.html
Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Pendidikan Pancasila adalah salah satu materi pelajaran moral yang ada di setiap bangku pendidikan. Mulai tingkat sekolah dasar hingga ke jenjang pendidikan tinggi, materi tersebut selalu diberikan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan serta menanamkan nilai-nilai pancasila yang dianggap luhur agar bisa diamalkan oleh seluruh peserta didik.
anotasi bibliografi,
contoh anotasi bibliografi
0
komentar
Anotasi Bibliografi (Pendidikan Pancasila Jangan Cuma Hapalan)
Indra Akontono (2012). “Pendidikan Pancasila Jangan Cuma Hapalan” . http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/01/08493576/Pendidikan.Pancasila.Jangan.Cuma.Hapalan
Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Pendidikan Pancasila seharusnya diyakini dapat menjadi sarana penanaman nilai-nilai hidup bersama dalam keberagaman. Terpinggirnya pendidikan Pancasila saat ini menurut Aktivis Sekolah Tanpa Batas, Bambang Wisudo, tak bisa dilepaskan dari persoalan guru.
Menurut Winkel (1989:36) “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan singkat”, sehingga perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan nilai dan sikap menjadi tanda bahwa proses belajar itu telah terjadi.
Pengertian Minat Dalam kamus besar bahasa indonesia, minat adalah kecenderungan hati tinggi terhadap sesuatu gairah. Sedangkan didalam kamus lengkap psikologi (chaplin,1999:540). Minat adalah kemauan, kehendak hasrat (1) fungsi yang terlibat dalam perbuatan yang disadari, (2) totalitas impuls sadar maupun tidak sadar. Menurut Guilford dalam Munandir (1996:146), Minat adalah kecenderungan tingkah laku umum seseorang untuk tertarik terhadap sekelompok hal-hal tertentu. Sedangkan menurut Surya (2003:6), Minat dapat diartikan sebagai suatu keinginan untuk memposisikan diri pada pencapaian pemuasaan kebutuhan seseorang. Minat juga menjadi daya pendorong bagi seseorang untuk melakukan apa yang di inginkan. Menurut Laster dan Alice Grow (Gie,1995:129), Minat adalah suatu kewajiban yang menyertai anda ke kelas dan menemani anda selama setiap tugas studi dengan demikian memungkinkan anda berhasil dalam kegiatan studi. Demikian pula, minat merupakan dasar bagi tugas hidup jika ingin mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Menurut Slameto (2003:180), Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
Aliran psikologi tingkah laku,
teori tingkah laku
0
komentar
Aliran Psikologi Tingkah Laku Menurut Para Ahli
1. Teori Thorndike : The Law of Effect
Edward L. Thorndike (1874-1949) mengemukan beberapa hukum belajar yang dikenal dengan sebutan law of effect. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan teori belajar stimulus respon yang dikemukakan oleh thorndike ini disebut juga koneksionisme, teori ini mengatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Terdapat beberapa dalil:
Hukum Kesiapan (Law Of Readiness)
arti logo untirta,
sejarah untirta,
tujuan untirta,
universitas sultan ageng tirtayasa,
visi misi untirta
0
komentar
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Nama Sultan Ageng Tirtayasa diambil dari nama pahlawan nasional yang berasal dari Banten yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1970), pewaris Kesultanan Banten keempat, yang secara gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Banten.
Pada awalnya Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT). Didirikannya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tanggal 1 Oktober 1981 merupakan embrio terbentuknya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sehingga tanggal ini dianggap sebagai tanggal berdirinya Untirta.
1. Ikuti Rasa Ingin Tahu
Semakin besar rasa ingin tahu yang dimiliki oleh manusia, semakin besar pula kemampuan manusia untuk bisa mengetahui dalam berbagai hal. Hasrat ingin tahu bisa memancing kita untuk memenuhi rasa keingintahuan yang selalu berkecamuk dalam kepala, sehingga kita akan selalu mencoba hal-hal baru untuk memenuhi rasa ingin tahu kita. Ketika kita sudah memenuhi rasa keingintahuan, makan pasti akan tibul lagi rasa ingin tahu kita pada hal lain yang baru diketahui, hal ini akan membuat kita mengetahui sesuatu yang lain secara terus menerus. Dengan mengikuti rasa keingintahuan yang kita miliki akan membuat otak kita dipenuhi pengetahuan baru yang kita dapatkan dan berbagai hal baru yang membuat kita ingin mencari tahu.
keajaiban matematika dalam al-qur'an,
matematika al-qur'an
0
komentar
Keajaiban Matematika dalam Al- Qur'an
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya.
Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya.
Sebelum membahas tentang filosofi makna dari angka 0, sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal sejarah dari angka 0 itu sendiri. Angka 0 secara historis ditemukannya pertama kali oleh Muhammad bin Ahmad (saintis Muslim). Penemuan angka nol ini menjadi pondasi awal sejarah revolsusi sains yang hingga sekarang belum ada penemuan terbesar lainnya, koq bisa? ya iya lah karena angka 0 lahirlah revolusi ‘roda’ sebagai bentuk angka nol tadi.
filosofi bisnis,
filosofi dagang rasulullah,
filososfi dagang
0
komentar
Filosofi Dagang ala Rasulullah
Lebih dari 14 abad silam, Nabi Muhammad saw sebelum mencapai jenjang kerasulannya, telah dikenal sebagai pebisnis muda yang disegani. Untuk sampai pada tataran itu, bukan jalan mudah. Seperti yang kebanyakan dikeluhkan para pengusaha, Muhammad saw pun tidak memiliki cukup modal. Jangankan modal, dirinya pun hanya hidup sederhana mendompleng di rumah pamannya, Abu Thalib ra.
Tapi berdagang adalah seni. Modal yang sebenarnya adalah kejujuran dan keadilan dalam transaksi. Prinsip-prinsip inilah yang dijalankan Muhammad saw :
Siapa tak kenal Bill Gates ? Sosok yang memiliki nama lengkap Bill Gates adalah William Henry "Bill" Gates III ini merupakan salah satu pebisnis tersukses di dunia. Ia adalah otak di balik berdirinya Microsoft, perusahaan piranti lunak yang digunakan hampir di seluruh dunia. Dalam berbisnis, Bill Gates memiliki berbagai filosofi dan konsep yang membuatnya sukses. Apa sajakah kira-kira filosofi dari founder Microsoft ini? Berikut penjelasan lengkapnya, dikutip dari BisnisHack.com
Jumat, 02 Desember 2016
Aristoteles,
Cinta sejati,
Filosofi cinta
0
komentar
Filosofi Cinta Sejati Versi Aristoteles
Sedikit kutipan dialog Aristoteles, seorang ilmuan yang lahir di Stageira, Chalcidice, Yunani, pada tahun 384 SM bersama gurunya, Plato. Perckapan mereka kala itu membahas tentang Cinta Sejati.
Pada suatu hari, Aristoteles bertanya kepada gurunya (Plato) mengenai arti dari cinta sejati.
Aristoteles : “Apa itu CINTA SEJATI wahai Guru?”
Plato : “Berjalan luruslah di taman bunga yang luas. Petiklah satu bunga yang terindah menurutmu. Dan ingat!, jangan pernah kembali kebelakang.”
Aristoteles : “Apa itu CINTA SEJATI wahai Guru?”
Plato : “Berjalan luruslah di taman bunga yang luas. Petiklah satu bunga yang terindah menurutmu. Dan ingat!, jangan pernah kembali kebelakang.”
HUJAN- Secara alamiah hujan terbentuk dari beberapa proses, diantaranya panas matahari yang menyebabkan air menguap, seperti danau,sungal,laut, manusia, hewan, tumbuhan dan benda lain yang mengandung air. Kemudian, hujan juga terjadi karena suhu udara yang tinggi yang menyebabkan uap air menjadi padat hingga membentuk awan, Dengan bantuan angin, awan-awan yang sudah terbentuk ini menjadi besar dan menjadikannya terus bergerak ke tempat yang memiliki suhu lebih rendah, semakin banyak butiran awan yang terkumpul maka warna awan akan berubah menjadi semakin kelabu, akibatnya titik-titik air semakin berat dan tak tertampung lagi maka terjadilah hujan.
Filsafat,
filsafat matematika,
Kontruksi sosial,
kontruksivisme sosial,
masalah
0
komentar
Masalah yang Segera Muncul dari Konstruksi Sosial
Ada dua permasalahan yang segera muncul dari penjelasan singkat ini, yaitu :
1. Identifikasi objektivitas sosial atau diterima secara sosial.
Untuk mengidentifikasi objektivitas obyek dan kebenaran matematika yang tetap dan abadi dengan sesuatu yang bisa berubah dan terbuka seperti pengetahuan yang diterima secara sosial, awalnya kelihatan bermasalah. Namun telah ditunjukkan bahwa pengetahuan semua matematika adalah bisa keliru dan bisa berubah. Dengan demikian beberapa atribut tradisional tentang objektivitas, seperti sifat ketetapan dan keabadian, sudah ditolak. Dengan kedua sifat itu banyak argumen tradisional untuk objektivitas sebagai ideal manusia- super. Menurut Bloor (1984) kita bisa mengadopsi syarat perlu untuk objektivitas, keberterimaan sosial, menjadi syarat cukup juga. Tinggal menunjukkan bahwa identifikasi ini mempertahankan sifat objektivitas yang diharapkan.
Filsafat,
filsafat matematika,
Kontruksi,
kontruksivisme sosial
0
komentar
Kontruksivisme Sosial dalam Filsafat Matematika
Konstruktivisme Sosial memandang matematika sebagai konstruksi sosial. Hal ini mengacu pada sifat tradisional, dalam menerima kenyataan bahwa bahasa manusia, peraturan dan kesepakatan memainkan peran kunci dalam mengembangkan dan membenarkan kebenaran matematika. Diambil dari kuasi-empirisme, epistemologi fallibilist, termasuk pandangan bahwa pengetahuan dan konsep matematika berkembang dan berubah. Hal ini juga mengadopsi tesis filosofis Lakatos bahwa pengetahuan matematika tumbuh melalui dugaan (conjectures) dan penyangkalan (refutations), memanfaatkan logika pada penemuan matematika. konstruktivisme sosial adalah suatu deskriptif sebagai lawan dari filsafat preskriptif matematika, bertujuan untuk menjelaskan hakekat matematika dipahami secara luas, seperti pada kriteria kecukupan. Dasar untuk menggambarkan pengetahuan matematika sebagai konstruksi sosial dan untuk mengadopsi nama ini adalah tiga: Dasar pengetahuan matematika adalah pengetahuan linguistik, kesepakatan (convention) dan aturan; sedangkan bahasa adalah konstruksi sosial.
Langganan:
Postingan (Atom)